:: Mutiara Kata Pembuka Hati ::

What's.....

Children

(Kahlil Gibran)

Your children are not your children.
They are the sons and daughters of Life’s longing for itself
They come through you but not from you,
And though they are with you yet they belong not to you
You may give them your love but not your thoughts,
For they have their own thoughts
You may house their bodies but not their souls,
For their souls dwell in the house of tomorrow,
Which you cannot visit, not even in your dreams
You may strive to be like them, but seek not to make them like you
For life goes not backward nor tarries with yesterday
You are the bows from which your children as living arrows are sent forth
The archer sees the mark upon the path of the infinite,
And He bends you with His might that His arrows may go swift and far
Let your bending in the archer’s hand be for gladness;
For even as He loves the arrow that flies,
so He loves also The bow that is stable


Wednesday, April 20, 2005

Lepaskan Beban Itu


Suatu hari seorang anak kecil diajak ibunya ke sebuah swalayan. Setiba di swalayan, layaknya anak perempuan kecil lainnya, ia pun masuk dan melihat-lihat sambil berkeliling sementara ibunya berbelanja. Di sebuah konter makanan kecil, ia melihat sesuatu yang sangat menarik untuk anak seusianya, "Coklat", lalu tanpa sepengetahuan orang lain, ia pun mengambil dua batang coklat lalu memasukkannya ke dalam kantongnya. Anak kecil itu mencuri coklat tersebut. Malang baginya, manajer swalayan memergoki hal tersebut. Namun manajer itu hanya diam saja. Ia tidak melakukan tindakan apa-apa pada si anak. Anak kecil ini mulai ketakutan apabila pihak manajer toko melaporkannya pada ibunya.

Tiga hari setelahnya, ibu dan anak perempuannya tadi kembali ke toko yang sama. Namun kejadian tiga hari sebelumnya membuat anak kecil itu merasa tidak tenang. Ditambah lagi dengan manajer toko yang dirasa mengawasi gerak-geriknya terus-menerus. Anak kecil itu mulai takut. Ia takut apabila ibunya mengetahui apa yang dilakukannya tiga hari yang lalu. Lalu anak kecil itu pun melakukan sesuatu yang tidak diduga-duga. Ia mengatakan pada ibunya bahwa manajer tokoitu, melecehkannya.

15 menit kemudian polisi datang dan menahan manajer toko tersebut. Ketika manajer toko itu digelandang masuk kedalam mobil polisi, ia sempat tersenyum pada anak kecil tadi. Sebuah senyum yang tak dapat dilupakan oleh anak kecil itu. Hanya manajer itu yang mengetahui bahwa ia pernah mencuri coklat di toko tersebut, dan ia pun tidak pernah melaporkan hal ini pada siapapun. Hati kecil anak itu mulai diliputi perasaan bersalah. Hal ini terus mempengaruhinya sampaiia beranjak kuliah.

Suatu ketika, di perkuliahan, karena sulitnya menahan beban di masa kecilnya, ia pun menceritakan kejadian ini pada salah seorang teman yang dianggapnya dapat ia percayai. Tahukah apa yang ia rasakan setelahnya? Ya, ia merasa seolah ia dilahirkan kembali. Beban yang selama ini ia pegang seolah-olah menjadi ratusankali lebih ringan daripada yang pernah ia rasakan sebelumnya.

go to the top of the page

0 Comments:

Post a Comment
<< Home