:: Mutiara Kata Pembuka Hati ::

What's.....

Children

(Kahlil Gibran)

Your children are not your children.
They are the sons and daughters of Life’s longing for itself
They come through you but not from you,
And though they are with you yet they belong not to you
You may give them your love but not your thoughts,
For they have their own thoughts
You may house their bodies but not their souls,
For their souls dwell in the house of tomorrow,
Which you cannot visit, not even in your dreams
You may strive to be like them, but seek not to make them like you
For life goes not backward nor tarries with yesterday
You are the bows from which your children as living arrows are sent forth
The archer sees the mark upon the path of the infinite,
And He bends you with His might that His arrows may go swift and far
Let your bending in the archer’s hand be for gladness;
For even as He loves the arrow that flies,
so He loves also The bow that is stable


Tuesday, January 03, 2006

Akibat Anak Dilarang Bergaul

Tulisan ini diambil dari Majalah Ummi No. 7/XVII November 2005/1426 H.

Bagi seorang anak berteman atau pergaulan merupakan bagian dari proses sosialisasi dan pengalaman berharga bagi kehidupannya di masa depan. Di dunianya yang yang mulai terbuka ini, ia bisa merasa lebih berarti dan mempunyai kehidupan yang menyenangkan. Tidak heran bila seringkali anak-anak lebih senang menghabiskan waktunya bermain bersama teman-temannya daripada berada di rumah.

Maka, aktivitas ibu atau pengasuh biasanya diiringi dengan mencari anak-anak yang tidak juga pulang walau hari telah menjelang sore. Atau memanggil-manggil pulang si anak yang sedang bermain di luar rumah, dan anakpun biasanya pura-pura tidak mendengar. Memang sebagaimana kebutuhan dasar lainnya, sosialisasi adalah suatu proses dan aktivitas yang mau tidak mau harus dijalani oleh setiap anak manusia.

Wajarlah bila manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, lantaran sejak lahir hingga ajalnya menjemput, manusia sangat membutuhkan lain dalam kehidupannya. Maka, sungguh hal yang tidak masuk akal, bila orangtua terlalu melarang anak untuk bergaul. Entah karena ketakutan pada akibat buruk pergaulan atau karena sebab lainnya.

Namun yang pasti, banyak akibat buruk bagi perkembangan anak lantaran sikap orangtua yang selalu melarang anaknya bergaul, diantaranya:

• Anak menjadi selalu takut pada orang asing
• Selalu diliputi ketakutan saat keluar rumah, karena merasa lingkungannya tidak aman. Itu kan yang sering dikatakan orangtuanya, tentang penculik yang selalu menculik anak yang keluar rumah, atau orang gila yang akan mengejar anak-anak yang keluar rumah.
• Perkembangan motoriknya bisa tidak seimbang, karena kurangnya gerakan yang ia lakukannya, yang sebenarnya dapat dipenuhi melalui beragam permainan yang dilakukannya bersama teman-temannya.
• Kemampuannya untuk berbagi jadi terbatas, sehingga ia jadi lebih senang main sendirian.
• Selalu kesulitan saat berkomunikasi dengan orang lain.
• Sulit bekerja dalam tim. Kerja tim butuh kerjasama. Bila anak tidak terbiasa bermain bersama teman-temannya, maka kemampuannya untuk bekerja dalam tim juga sangat terbatas, apalagi untuk menjadi pemimpin.
• Akibat jarang dan sulit berinteraksi, rasa empati anak menjadi tidak terasah. Ia tumbuh menjadi pribadi yang kurang memahami sudut pandang orang lain. Bisa jadi orang akan melihatnya sebagai pribadi yang tidak menyenangkan.
• Selalu ragu untuk mengemukakan pendapatnya. Ia khawatir terhadap reaksi yang akan diberikan orang terhadap apa yang dikemukakannya. Rasa percaya dirinya semakin terkikis.

Agar anak tidak tumbuh menjadi orang yang tidak percaya diri dan kurang pergaulan, maka cukup bijak bila orangtua memulai langkah pergaulan anak. Berikan kebebasan pada anak untuk berkembang bersama teman-temannya. Namun, ingat. Yang dimaksud disini adalah kebebasan dengan pendampingan dan kontrol dari orangtua. Bukan sebuah sikap permisif yang memberi seluas-luasnya kebebasan, karena sikap ini justru akan menimbulkan berbagai masalah baru

go to the top of the page

0 Comments:

Post a Comment
<< Home