:: Mutiara Kata Pembuka Hati ::

What's.....

Children

(Kahlil Gibran)

Your children are not your children.
They are the sons and daughters of Life’s longing for itself
They come through you but not from you,
And though they are with you yet they belong not to you
You may give them your love but not your thoughts,
For they have their own thoughts
You may house their bodies but not their souls,
For their souls dwell in the house of tomorrow,
Which you cannot visit, not even in your dreams
You may strive to be like them, but seek not to make them like you
For life goes not backward nor tarries with yesterday
You are the bows from which your children as living arrows are sent forth
The archer sees the mark upon the path of the infinite,
And He bends you with His might that His arrows may go swift and far
Let your bending in the archer’s hand be for gladness;
For even as He loves the arrow that flies,
so He loves also The bow that is stable


Wednesday, May 04, 2005

Majikan Baru

Herry Mardian

Teman-teman sekarang aku punya majikan baru. Rumahnya bagus dan luas. Barang-barangnya juga bagus. Halamannya luas, tanamannya indah-indah. Aku senang di sini.

Keluarganya pun baik-baik. Anak majikanku banyak. Anak yang paling baik namanya Muhammad. Dia yang paling mirip sama Tuan, juga paling disayang sama Tuan. Keluarga yang lain juga suka datang. Oleh teman-teman pembantu yang lain, mereka disebut para wali. Kalau anak-anak Tuan, mereka menyebutnya para Nabi.

Sebelum aku di sini, hidupku susah. Majikan-majikan yang dulu suka pura-pura membantu, pura-pura baik. Tapi kalau aku salah, mereka marah sekali. Atau aku ditinggal sendirian. Diusir juga pernah. Kalau sudah begini, aku biasanya luntang-lantung kelaparan di luar, jadi pengangguran atau gelandangan. Kedinginan dan kesepian sendiri, tidak punya rumah. Tidak tau mau ke mana. Terus kalau mereka butuh, aku dicariin lagi. Tapi kalau sudah tidak butuh, aku ditinggal lagi. Tapi sekarang, kalau aku sedang kena masalah terus bilang ke Tuan, Dia suka ikut nolongin. Mestinya dari dulu aku di sini ya.

Majikanku baik sekali. Aku kan orang kampung yang tidak tau tata krama. Baju dan kakiku selalu kotor, jadi kalau jalan malah mengotori karpet. Bekas tanganku juga banyak ngotorin dinding. Tingkah lakuku tidak sopan, mungkin sering membuat malu Tuan kalau ada tamu. Yah, namanya orang kampung. Aku juga tidak tau cara memakai barang-barang di sini. Sering piring atau gelas pecah gara-gara aku. Tivi, kulkas, atau radio sering rusak kalau aku mau pakai, karena aku tidak tau caranya. Tapi majikanku baik sekali. Dia suka pura-pura tidak tau kalau barang-barangnya rusak atau kotor karena aku.

Sampai akhirnya aku kesel sendiri, abisnya aku hanya merusak dan mengotori saja di sini. Lalu dengan takut-takut, aku menghadap ke Tuan. Aku bilang aku tidak mau jadi pembantu yang jelek. Jadi aku minta diajari caranya jadi pembantu di sini. Katanya, Dia mau mengajariku. Aku senang sekali.

Sekarang, sambil belajar, aku masih salah-salah. Tapi Dia tidak marah. Disini hidupku dijamin. Katanya aku tidak usah pikir besok makan apa, tidak usah kuatir apa-apa. Biar semua Dia yang tanggung. Pokoknya belajar saja dulu, yang baik. Katanya biar jadi pembantu yang baik juga. Kalau sudah baik, katanya nanti Dia mau kasih aku tugas khusus. Tugas khususnya apa, aku belum dikasih tau.

Aku senang di sini. Tadinya aku pikir aku diterima disini sebagai keluarga, hehe.. Ternyata salah. Aku kegeeran. Pembantu kok mau jadi keluarga majikan.

Aku cuman pembantu di sini. Tapi aku senang. Majikanku baik sekali.

go to the top of the page

1 Comments:

  • salaam...

    makasih udah cantumin tulisan saya. tapi nggak keberatan kan kalo linknya dicantumkan juga? :)

    it's under Creative Common License, you know lah..

    thanks again.

    By Blogger Herry, at June 28, 2005 12:49 AM  

Post a Comment
<< Home